
Kematian papa adalah duka... adalah air mata... adalah awal kehidupan baru... di tempat baru...
Nenekku sangat prihatin melihat nasib kami... lalu kamipun pindah ke Bandung bersama kakek dan nenek... di paviliun samping yang cukup baik kami ditempatkan...
Di sinilah awal suatu kehidupan keras, yang kelak sangat mempengaruhi perkembangan diri dan pribadi kami... mama dan anak-anak kecil... yatim... miskin.. dan tertekan...
Aku salut dan bangga pada mamaku... selalu tegar, sabar, tabah, selalu rendah hati dan merendahkan diri di hadapan semua orang... demi kami, anak-anaknya...
pengorbanannya sangat sulit kumengerti... aku sendiri tak kan mampu berbuat seperi mama... hanya satu yang kutahu... semua itu dilakukannya demi cinta pada kami anak-anaknya...
karena semua yang mama lakukan kami bisa mendapatkan kehidupan yang layak, pendidikan yang layak, dan mendapatkan kembali kebahagiaan masa kanak-kanak kami... semua itu hanya karena cinta dan pengorbananmu, mama... aku sangat mencintaimu mama...
di sini kami memulai kehidupan kami yang baru... penuh suka dan duka, namun selalu kami jalani bersama dalam cinta dan belaskasihan Tuhan...
Berkat kebaikan Tuhan... kami bersekolah di sekolah yang baik dan prestasi kamipun tak mengecewakan... setiap hari kami berjalan kaki ke sekolah sambil bersenda gurau... dengan sepatu murah yang cepat jebol kami tetap melangkah dengan mantap menatap hari depan...
kami bantu mama berjualan apa saja... notes, makanan ringan, dan membuat kecimpring semacam opak yang terbuat dari singkong... lalu kami mengantarnya ke toko-toko. Lumayan sedikit untuk tambahan penghasilan...
:)Arlina Husen - Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar